Friday 25 November 2011

Tahun baru 1433 Hijriah dan Pengembangan Diri
                Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru dalam Islam atau yang lebih dikenal dengan Tahun hijriah, berbeda cara menyambutnya jelas terlihat, dalam beberapa dekade nampak bahwa ummat Islam sendirilah yang mengabaikannya. Dan sebagai seorang Muslim tentu kita harus memaknai pergantian tahun ini dengan sesuatu yang harus berbeda, bukan seperti kebanyakan kita yang merayakan tahun baru Masehi dengan hura-hura dan jauh dari kesan bermanfaat.
                Ada beberapa hal yang harus kita renungi dalam menyambutnya,agar dirikita berkembang kearah yang positif:
1.            Sebagai kesempatan mengoreksi diri,Alloh azzawajalla memberitahu kita lewat firmanNya “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [Q.S.Al-Hasyr (59):18].
Pada ayat ini jelas Alloh menyuruh kita selalu mengevaluasi diri dan perbuatan kita,sehingga kita semua akan mengetahui apakah kita sudah masuk dalam kategori orang yang beriman dan bertaqwa,karena jelas tujuan kita bukan untuk didunia selamanya, tentu sebagai orang muslim Akhiratlah yang kita cari,jadi sangat pas kalau Alloh menyuruh kita mengevaluasi apa yang kita perbuatan untuk kehidupan akhirat kita.
Rasululloh pernah memberitahu kita,tentang siapa yang paling pintar diantara manusia,dan inilah ungkapan dari beliau,sangat lah indah coba renungi hadist berikut: Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, "Orang
yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal
untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang
dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR.
Imam Turmudzi, ia berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan")
Jadi jelas bagi kita kawan bahwa orang yang pandai itu ialah hanya mereka yang mengevaluasi dirinya dan menyiapkan bekal untuk kehidupan dirinya diakhirat kelak.sedangkan sebaliknya mereka yang lemah ialah mereka yang mengikuti hawa nafsu mereka dan berangan-angan kepada Alloh,dalam kitabnya tuhfazul ahwadzi,syeh al-mubarokfuri,menjelaskan kalimat “berangan-angan”beliau mengatakan bahwa mereka ini yang selalu lemah imannya, bersamaan dengan lemahnya ketaatannya kepada Allah dan selalu mengikuti
hawa nafsunya, tidak pernah meminta ampunan kepada Allah, bahkan selalu
berangan-angan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Semoga kita tidak termasuk kedalam golongan ini!amien
2.         Momentum dalam perbaikan diri,Umar ibn khottob pernah berkata:evaluasilah dirimu sebelum dievaluasi dan dikoreksi oleh Alloh azzawajala,dan sebagai seorang Muslim yang tujuan utamanya ialah menggapai ridho Alloh azzawajalla,tentu kita harus punya cara dalam menggapainya,karena inilah sahabat rasululloh mengingatkan kita,karena untuk menuju suatu hal yang baik,sikap usaha dan evaluasi yang baik sangatlah diperlukan,oleh karena itu sedikitnya ada beberapa hal yang akan kita pelajari bersama,langkah-langkah berikut:
Ada beberapa langkah dalam menggapai tujuan kita,
 a.        Visi atau”ghoyah” tujuan sebenarnya dari semua aktivitas kita didunia,dan jika memang hanya Alloh yang kita tuju maka semuanya harus sesuai dengan kerangka syariatnya.Tentu kita sering mendengar kata motivasi yang sering diucapkan oleh sang MOTIVATOR”Bermimpilah dan kalain akan mendapatkannya”disini sangatlah ditekankan bahwa kita harus punya mimpi dalam artian yaitu cita-cita bukan hanya sekedar angan belaka,dan jika kita mau menambahkan kalimat motivasi tadi mungkin kita bisa mengatakan seperti ini”Bermimpilah semau anda,namun jika mimpi itu sudah anda maka bangun dan berusahalan untuk mewujudkannya,karena jika hanya bermimpi terus maka sama saja dengan menuangkan air kedalam gelas pecah”sehinngga kita sebagai ummat muslim harus selalu berusaha dalam menuju suatu hal yang lebih baik
b.         Sasaran atau Ahdaf,sehingga jika visi sudah terbentuk maka harus ada kejelasan dalam tujuan kenapa kita melakukannya, sehingga pada point ini kita sangat memerlukan yang namanya,perencanaan,pelaksanaan,evaluasi,dan keyakinan pada sang ilahi, sehingga jika kita melakukannya dengan baik maka tidak ada yang bisa mengubah tujuan kita kecuali Alloh semata,dan harus kita akui bahwa kita selalu memiliki tujuan akhir yaitu mendapat ridho Alloh semata!
3.         Selalu tetap dalam gerak berkembang kearah positif,tahun baru ini bukan berarti kita harus mengucapkan selamat tinggal dan selamat datang,tapi didalamnya ada makna bahwa,kita semakin hari semakin dekat dengan batas kehidupan kita”kematian”sehingga memang menjadi sebuah nasehat yang baik bagi kita yang selalu lalai,terkadang pula lupa diri,dan berbagai macam bentuknya,cobalah renungi firman Alloh berikut ini!
‘Alloh azzawajalla berfirman:pada surat Luqman ayat ke 34:” Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok,Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.’
Jelas lah sekarang kita hanya dituntut berusaha dan berdo’a karena setelah semua ini kita laksanakan maka,kita juga dituntut untuk menyerahkan semuanya atau hasil akhirnya kepada alloh, dan semoga dalam memaknai tahun baru islam ini 1433H kita bisa menjadi insan yang bertaqwa dan selalu dalam jalan dan tujuan yang benar menurut Alloh pencipta kita.
            Saya rasa ini saja yang bisa saya share disini, semoga ada manfaatnya untuk kita semua terutama saya.dan saya akhiri dengan,kata-kata berikut
 Rasulullah SAW membagi manusia dalam 3 golongan:
1. Golongan beruntung, jika hari ini lebih baik dari hari kemarin.
2. Golongan merugi, jika hari ini sama dengan hari kemarin.
3. Golongan celaka, jika hari ini lebih buruk daripada hari kemarin.
Semoga hari demi hari yang kita lewati bersama-sama ini,
menjadi awal menuju perbaikan diri.





No comments:

Post a Comment

Navigation