Sabtu, 03/10/2009 14:50 WIB
Sore itu,puluhan anak sedang asyik mengisi saat senggang mereka dengan kesibukanpuluhan bocah sedang giat mewujudkan impian merekapuluhan generasi pengganti mengisi hari-hari mereka dengan kebaikan ilmusaat anak-anak lain duduk tertawa di depan televisimereka mengernyitkan dahi memutar otak membahas pelajaran demi pelajarandalam suatu majelis ilmu bernama gamadi sebuah kota bernama padangsebuah kota di negeri kami tercinta..
Tiba-tiba,suara gemuruh datang dan gedung bergoyangdalam sekejap mata mereka terbenamkekhusukan berubah menjadi tangiskeheningan berubah menjadi ibahati-hati para belia pun luruh dalam kepasrahan..dalam doa-doa lirih yang tak sanggup lagi mereka ucapkan..
Tersentak hati menangis dan jiwa tak mampu berdirikepala tak sanggup untuk ditegakkan..tajam luka hati ini melihat kondisi engkau wahai anak-anakkudalam kesyahidan mencari ilmudalam kemulyaan engkau dipanggil sang pencipta..
Saat asa untuk hidup mengiringi harapan merekadetik demi detik, menit demi menit, jam demi jam hingga hari berganti..pertolongan tak jua datang, ia hanya bisa mengankat sebongkah batu,ia hanya bisa menjemput satu dan dua jiwa saja,sedang jiwa-jiwa lain dijemput oleh sang pencipta,dalam gelap mereka meringis, dalam haus mereka menangis...dalam rintik hujan mereka pasrah dijemput penciptanya...
Nak...ketahuilah..Tuhan sangat sayang kepada engkau,kepada teman-teman mu, juga kepada yang lain..engkau lebih mulia dari kami,engkau lebih berjasa dari para pahlawan manapun..pahala syahid pun telah menunggu engkau..dalam menuntut ilmu bagi dirimu, bagi orang tuamu, bagi agamamu dan bagi negaramu..
engkau patut bangga..engkau tak pernah bermain-main dengan hidup mu,engkau tak pernah menyia-nyiakan waktu mu,sedang kami, disini ditempat yang jauh dari mu,para orang tua, para mahluk dewasa kadang tak sadar telah banyak menyia-nyiakan hiduptelah banyak menyia-nyiakan waktu hanya untuk bermaksiat kepadaNYASeharusnya bencana itu bisa menampar hati kami,seharusnya bencana itu bisa membuka mata kami,seharusnya bencana itu dapat menyadarkan kami,dan seharusnya kesyahidan mu itu membuat malu diri kami...
Nak..sampaikan salamkan kami kepada orangtuamusampaikan iri kami kepada ayah bundamu yang sangat tabahyang telah melahirkanmu sebagai mujahiddalam mengabdi kepada ilmudalam mengisi ruang-ruang waktudengan kemulyaan seorang ulama..
Untuk anak-anakku korban gempa di Padang ketika sedang menuntut ilmu dalam gedung gama, kami semua sayang kamu.
Rojali
http://rojalidahlan.blogspot.com/2009/10/nak-tuhan-sangat-sayang-kepadamu.html
Sore itu,puluhan anak sedang asyik mengisi saat senggang mereka dengan kesibukanpuluhan bocah sedang giat mewujudkan impian merekapuluhan generasi pengganti mengisi hari-hari mereka dengan kebaikan ilmusaat anak-anak lain duduk tertawa di depan televisimereka mengernyitkan dahi memutar otak membahas pelajaran demi pelajarandalam suatu majelis ilmu bernama gamadi sebuah kota bernama padangsebuah kota di negeri kami tercinta..
Tiba-tiba,suara gemuruh datang dan gedung bergoyangdalam sekejap mata mereka terbenamkekhusukan berubah menjadi tangiskeheningan berubah menjadi ibahati-hati para belia pun luruh dalam kepasrahan..dalam doa-doa lirih yang tak sanggup lagi mereka ucapkan..
Tersentak hati menangis dan jiwa tak mampu berdirikepala tak sanggup untuk ditegakkan..tajam luka hati ini melihat kondisi engkau wahai anak-anakkudalam kesyahidan mencari ilmudalam kemulyaan engkau dipanggil sang pencipta..
Saat asa untuk hidup mengiringi harapan merekadetik demi detik, menit demi menit, jam demi jam hingga hari berganti..pertolongan tak jua datang, ia hanya bisa mengankat sebongkah batu,ia hanya bisa menjemput satu dan dua jiwa saja,sedang jiwa-jiwa lain dijemput oleh sang pencipta,dalam gelap mereka meringis, dalam haus mereka menangis...dalam rintik hujan mereka pasrah dijemput penciptanya...
Nak...ketahuilah..Tuhan sangat sayang kepada engkau,kepada teman-teman mu, juga kepada yang lain..engkau lebih mulia dari kami,engkau lebih berjasa dari para pahlawan manapun..pahala syahid pun telah menunggu engkau..dalam menuntut ilmu bagi dirimu, bagi orang tuamu, bagi agamamu dan bagi negaramu..
engkau patut bangga..engkau tak pernah bermain-main dengan hidup mu,engkau tak pernah menyia-nyiakan waktu mu,sedang kami, disini ditempat yang jauh dari mu,para orang tua, para mahluk dewasa kadang tak sadar telah banyak menyia-nyiakan hiduptelah banyak menyia-nyiakan waktu hanya untuk bermaksiat kepadaNYASeharusnya bencana itu bisa menampar hati kami,seharusnya bencana itu bisa membuka mata kami,seharusnya bencana itu dapat menyadarkan kami,dan seharusnya kesyahidan mu itu membuat malu diri kami...
Nak..sampaikan salamkan kami kepada orangtuamusampaikan iri kami kepada ayah bundamu yang sangat tabahyang telah melahirkanmu sebagai mujahiddalam mengabdi kepada ilmudalam mengisi ruang-ruang waktudengan kemulyaan seorang ulama..
Untuk anak-anakku korban gempa di Padang ketika sedang menuntut ilmu dalam gedung gama, kami semua sayang kamu.
Rojali
http://rojalidahlan.blogspot.com/2009/10/nak-tuhan-sangat-sayang-kepadamu.html





No comments:
Post a Comment